๐ 1. Tidak Terpengaruh Atmosfer Bumi
Atmosfer mengganggu cahaya dari luar angkasa:
- Membuat bintang tampak berkelap-kelip (turbulensi atmosfer).
- Menyerap cahaya tertentu (ultraviolet, sinar-X, dan sebagian inframerah).
- Mengurangi kejernihan dan akurasi pengamatan.
๐ Teleskop luar angkasa bisa menangkap cahaya tanpa gangguan atmosfer, menghasilkan gambar yang jauh lebih jernih.
๐ 2. Dapat Mengamati Semua Jenis Gelombang Cahaya
Atmosfer Bumi tidak transparan terhadap banyak jenis gelombang elektromagnetik. Hanya cahaya tampak dan sebagian radio yang bisa menembus.
๐ Di luar angkasa, teleskop bisa mendeteksi:
- Sinar-X โ untuk melihat lubang hitam, supernova (misalnya: Chandra)
- Ultraviolet โ untuk mengamati bintang panas dan muda
- Inframerah โ untuk melihat objek yang sangat dingin atau tertutup debu (misalnya: James Webb)
โ๏ธ 3. Tidak Terpengaruh Cuaca atau Polusi Cahaya
Di Bumi, pengamatan bisa terganggu oleh:
- Awan, hujan, kabut
- Polusi cahaya dari kota
- Variasi suhu dan tekanan
๐ Teleskop luar angkasa bisa beroperasi 24/7, tanpa henti, tanpa gangguan cuaca.
๐ธ 4. Gambar Lebih Tajam dan Detail
Tanpa distorsi atmosfer, teleskop luar angkasa bisa menghasilkan:
- Gambar resolusi tinggi
- Detail halus dari objek sangat jauh
- Pengamatan lebih akurat untuk pengukuran ilmiah
Contohnya, Hubble merevolusi cara kita melihat galaksi jauh, karena mampu menangkap gambar yang mustahil dilihat dari Bumi.
๐ช 5. Bisa Mengamati Objek yang Sulit Dideteksi
Beberapa objek:
- Terlalu redup
- Tertutup debu kosmik
- Terlalu jauh
Dengan teleskop luar angkasa seperti James Webb, kita bisa:
- Melihat galaksi paling awal di alam semesta
- Mendeteksi atmosfer planet luar tata surya (eksoplanet)
- Melacak pembentukan bintang dan planet
Leave a Reply