๐ 1. Resolusi Terbatas
- Resolusi adalah kemampuan teleskop membedakan dua objek yang sangat berdekatan.
- Terbatas oleh:
- Ukuran cermin/lensa (semakin besar, semakin baik resolusinya)
- Turbulensi atmosfer (pada teleskop Bumi)
๐ง Solusi: teknologi adaptive optics atau menggunakan interferometri (menggabungkan beberapa teleskop).
๐ 2. Gangguan Atmosfer (untuk teleskop di Bumi)
- Atmosfer menyebabkan:
- Distorsi cahaya (bintang tampak berkelap-kelip)
- Penyerapan gelombang (sinar-X, UV, sebagian inframerah tidak bisa menembus)
- Cuaca buruk (awan, hujan) yang mengganggu pengamatan
- Polusi cahaya juga mengurangi kualitas citra.
๐ง Solusi: membangun teleskop di puncak gunung tinggi atau menggunakan teleskop luar angkasa.
๐ 3. Biaya dan Akses Teknologi
- Teleskop besar dan canggih sangat mahal.
- Negara berkembang atau institusi kecil mungkin tidak bisa mengakses fasilitas ini.
- Teleskop luar angkasa jauh lebih mahal dan rumit.
๐ ๏ธ 4. Kesulitan Perawatan dan Perbaikan
- Teleskop luar angkasa tidak bisa diperbaiki dengan mudah jika rusak.
- Teleskop Bumi pun bisa rusak atau butuh kalibrasi rutin.
๐ง 5. Keterbatasan Deteksi Gelombang
- Tidak semua teleskop bisa mendeteksi semua jenis gelombang elektromagnetik.
- Teleskop optik tidak bisa melihat gelombang radio, sinar-X, atau inframerah secara langsung.
๐ง Solusi: gunakan jenis teleskop berbeda untuk spektrum berbeda.
Leave a Reply