“Bapak astronomi” sering merujuk pada Claudius Ptolemaeus, atau lebih dikenal sebagai Ptolemy, seorang astronom, matematikawan, dan geografer dari Yunani Kuno yang hidup sekitar abad ke-2 M. Ia terkenal karena karya besarnya Almagest, yang merupakan kompendium pengetahuan astronomi Yunani-Romawi saat itu. Dalam karya ini, Ptolemy menjelaskan model geosentris alam semesta, di mana Bumi berada di pusat, sebuah pandangan yang mendominasi selama lebih dari 1.400 tahun.
Namun, jika konteksnya lebih luas atau tergantung pada wilayah atau perkembangan ilmu:
- Hipparchus (abad ke-2 SM) juga sering disebut pelopor astronomi ilmiah karena mengembangkan katalog bintang dan menemukan presesi ekuinoks.
- Galileo Galilei kadang disebut “bapak astronomi observasional modern” karena penggunaan teleskop untuk mengamati langit dan mendukung model heliosentris.
- Nicolaus Copernicus disebut “bapak astronomi modern” karena teori heliosentrisnya yang menggantikan pandangan geosentris.
Jadi, tergantung konteks, “bapak astronomi” bisa merujuk pada Ptolemy, Hipparchus, Copernicus, atau Galileo. Jika kamu mencari berdasarkan peran paling awal dan pengaruh besar secara historis, Ptolemy adalah jawabannya.
Leave a Reply