Mengapa teleskop di Bumi tidak dapat mendeteksi beberapa jenis radiasi dari luar angkasa?

Teleskop di Bumi tidak dapat mendeteksi beberapa jenis radiasi dari luar angkasa karena atmosfer Bumi menyerap atau memblokir sebagian besar radiasi elektromagnetik yang datang dari luar angkasa. Ini sebenarnya sangat baik untuk kehidupan di Bumi karena melindungi kita dari radiasi berbahaya, tetapi juga menjadi kendala bagi pengamatan astronomi.


๐ŸŒ Mengapa Teleskop Bumi Terbatas:

1. Atmosfer Menyerap Radiasi

Beberapa jenis radiasi tidak bisa menembus atmosfer dan akhirnya tidak sampai ke permukaan Bumi, contohnya:

  • Sinar-X โ†’ Diserap oleh atmosfer (terutama oleh oksigen dan nitrogen).
  • Sinar gamma โ†’ Juga diserap hampir sepenuhnya.
  • Sebagian besar inframerah โ†’ Diserap oleh uap air di atmosfer.

Hanya cahaya tampak dan sebagian gelombang radio yang bisa melewati atmosfer dengan baik. Itulah sebabnya teleskop optik dan radio bisa digunakan dari permukaan Bumi.

2. Gangguan Atmosfer (Distorsi)

  • Cahaya tampak pun bisa terdistorsi oleh atmosfer, menyebabkan gambar bintang berkelap-kelip (twinkling).
  • Ini karena udara Bumi bergerak, berubah suhu, dan tekanan, sehingga membelokkan cahaya (fenomena ini disebut turbulensi atmosfer).

๐Ÿš€ Solusinya: Teleskop Luar Angkasa

Karena keterbatasan itu, para ilmuwan mengirim teleskop ke luar angkasa untuk:

  • Mengamati dalam sinar-X, gamma, dan inframerah tanpa gangguan atmosfer.
  • Mendapatkan gambar yang lebih tajam tanpa distorsi dari atmosfer.

Contoh:

  • Chandra X-ray Observatory (sinar-X)
  • James Webb Space Telescope (inframerah)
  • Fermi Gamma-ray Space Telescope (sinar gamma)

Kesimpulan:

Teleskop di Bumi terbatas karena atmosfer menyerap banyak jenis radiasi, dan juga mengganggu kejelasan pengamatan. Maka, teleskop luar angkasa dibutuhkan untuk melihat alam semesta secara lebih lengkap.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *